Keselahan Dalam Memilih Asuransi
Keselahan Dalam Memilih Asuransi
Gedebogpisang.com – Apakah dalam
membeli suatu asuransi jiwa termasuk salah satu resolusi keuangan Anda?
Bila sekarang ini posisi Anda adalah
sebagai pencari nafkah utama di dalam keluarga anda, sebaiknya Anda memang
memiliki asuransi jiwa sebagai salah satu strategi manajemen risiko finansial
keluarga anda. Memiliki suatu asuransi jiwa bisa membantu Anda mengantisipasi
risiko-risiko finansial yang bisa timbul akibat kematian pencari nafkah dan
karena musibah-musibah lain yang membuat keran pendapatan keluarga terganggu.
Namun, untuk membeli dari asuransi
jiwa juga perlu kecermatan tersendiri agar tidak terjebak dalam pembelian
produk yang tidak tepat. Sering terjadi seseorang membeli asuransi jiwa,
ternyata tidak sesuai kebutuhan sehingga saat dicairkan, risiko dari finansial
yang dihindari masih sering terjadi dan mengguncang kesehatan financial yang
ada di dalam keluarga.
Jika anda ingin bepergian jauh
jangan lupa mengikuti asuransi juga ya :
- Pasal Pada Pajak Penghasilan Badan Usaha
- Kelebihan dan Kekurangan Dalam Mengikuti Program Asuransi
- Manfaat Dari Asuransi Jiwa dengan Nilai Tunai atau Cash Value
Misalnya dari nilai uang
pertanggungan yang sangat kecil, tak sesuai dengan perkiraan yang ada. Atau
sebagian besar premi atau iuran yang dibayar per bulan ternyata dipotong cukup
besar karena alasan tertentu dari perusahaan asuransi.
Bila Anda berencana membeli suatu
prodak dari asuransi jiwa, perhatikan empat kesalahan besar dalam membeli atau
memilih asuransi dan dari hasil riset sebagai berikut ini agar Anda tidak salah
membeli atau memilih asuransi tersebut :
Tidak mengetahui kebutuhan uang pertanggungan
Banyak orang yang hannya sekadar
membeli asuransi jiwa tanpa terlebih dahulu menghitung berapa kebutuhan uang
pertanggungannya yang sebenarnya dia butuhkan tersebut. Alhasil, ketika terjadi
suatu risiko, dan uang pertanggungan yang cair ternyata tidak memadai dan tidak
sesuai dari yang anda maksud maka untuk menutup kebutuhan finansial keluarga.
Ketahui lah terlebih dahulu berapa kebutuhan uang pertanggungan dari suatu
asuransi jiwa Anda sehingga bisa menemukan produk yang tepat untuk anda.
Cara mengetahui kebutuhan dari uang
pertanggungan asuransi jiwa tersebut bisa Anda hitung dengan pendekatan Human
Life Value, dengan rumus pengalian antara nilai pendapatan saat ini ditambah
risk free rate. Sebagai pada contoh, ini misalkan pendapatan Anda saat ini adalah
Rp 10 juta per bulan dan tanggungan Anda baru bisa mandiri 20 tahun lagi. Asumsi
risk free rate 5,2 persen.
Maka, kebutuhan dari uang
pertanggungan asuransi jiwa anda adalah Rp 10 juta x 12 bulan x (110 persen+5,2
persen) x 20 tahun = Rp 1,42 miliar. Setelah anda dapat mengetahui kebutuhan
uang pertanggungan anda, maka Anda tinggal mencari produk asuransi jiwa dengan
nilai Uang Pertanggungan (UP) sebesar itu. Anda bisa menimbang produk term life
atau asuransi jiwa berjangka murni yang harga preminya masih terjangka dengan
nilai UP cukup besar.
Menganggap asuransi sebagai investasi Perihal asuransi
Satu hal yang perlu Anda selalu
ingat adalah memilih suatu asuransi itu merupakan biaya. Asuransi bukanlah
investasi di mana Anda bisa mengharapkan imbal hasil yang besar suatu hari
nanti. Sebaliknya, asuransi merupakan biaya karena pada prinsipnya asuransi
merupakan skema pengalihan risiko seseorang pada pihak ketiga yaitu perusahaan
asuransi. Perusahaan asuransi akan membayarkan sejumlah kompensasi atau uang
pertanggungan ketika terjadi risiko pada tertanggung atau pemegang polis.
Pemegang polis wajib membayar premi
sebagai biaya atas pengalihan risiko kepada perusahaan asuransi tersebut.
Asuransi jiwa tidak bisa mencegah kematian. Namun, asuransi jiwa bisa
meringankan beban finansial anggota keluarga yang ditinggalkan ketika sang pencari
nafkah meninggal dunia.
Salah menganggap asuransi sebagai
produk investasi bisa menggiring Anda memilih produk asuransi jiwa yang kurang
tepat. Seperti membeli asuransi jiwa yang digabung dengan investasi. Akibatnya
premi cukup mahal, sedangkan uang pertanggungannya relatif kecil. Jadi,
berlakulah cerdas dalam memilih yang terbaik.
Salah menetapkan tertanggung di polis Dalam asuransi,
Tertanggung adalah dia yang
ditanggung risiko jiwanya oleh perusahaan asuransi. Sehingga, ketika si
tertanggung tersebut meninggal dunia, maka perusahaan asuransi akan membayar
sejumlah uang pertanggungan yang berhak diberikan kepada ahli waris yang
ditunjuk.
Siapa yang idealnya menjadi
tertanggung dalam produk asuransi jiwa? Sesuai tujuan pembelian yaitu manajemen
risiko finansial keluarga, tertanggung asuransi jiwa seharusnya adalah mereka
yang memiliki nilai ekonomi atau pihak yang menjadi sumber penghasilan
keluarga. Misalnya, suami, istri, atau keduanya.
Bila suami dan istri sama-sama
bekerja, tertanggung seharusnya adalah pihak yang memiliki penghasilan terbesar
karena risiko finansialnya juga paling besar bagi keluarga bila tiba-tiba dia
meninggal dunia.
Asal membeli asuransi pendukung
Biasanya saat Anda membeli suatu asuransi
jiwa, agen asuransi akan menawarkan pula asuransi pelengkap atau rider lainnya.
Jangan asal menambah suatu asuransi tambahan sebelum menghitung terlebih dahulu
apa saja kebutuhan yang Anda butuhkan.
Asuransi tambahan juga berarti merupakan
biaya tambahan juga bagi anda, maka dari itu bijaklah dalam menambahkan jenis
riders dari asuransi tersebut. Jikalau perlu tambahan, untuk asuransi jiwa Anda
bisa menimbang untuk menambahkannya dengan waiver of premium atau pembebasan
premi.
Riders ini berguna untuk
mengantisipasi risiko ketidakmampuan yang mengakibatkan Anda tidak bisa membayar
premi rutin. Misalnya karena terjadi kecelakaan yang membuat Anda kehilangan
pekerjaan, Anda akan dibebaskan dari pembayaran premi asuransi jiwa.
Sumber : https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/04/140000326/4-kesalahan-besar-nasabah-saat-membeli-asuransi-jiwa.
0 Response to "Keselahan Dalam Memilih Asuransi"
Post a Comment
Silahkan sampaikan komentar anda, asal jangan nyepam disini loh yah!